WahanaNews.co | Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian dari usaha kecil. Maka dari itu, Universitas Indonesia (UI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) mendorong untuk mengoptimalkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta koperasi berbasis kelapa sawit agar semakin berkembang.
"Saya mengapresiasi langkah UI untuk membantu mendorong pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit di Indonesia, berkolaborasi dengan BPDP-KS sebagai upaya mewujudkan usaha sawit yang lestari, bernilai tambah, dan mensejahterakan," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam keterangan tertulis siaran pers yang dikeluarkan UI, Sabtu.
Baca Juga:
Kementerian PANRB Setujui 26.319 Usulan Kebutuhan ASN Kementerian PUPR
Teten mengatakan Indonesia memiliki luas area perkebunan sawit terbesar di dunia dengan lahan 16,38 juta hektare, sehingga kontribusi industri kelapa sawit itu tidak bisa diremehkan.
Pada 2021, lanjut dia, total produksi kelapa sawit mencapai 49,7 juta ton dengan terserap tenaga kerja mencapai 16,2 juta orang terdiri dari 4,42 pekerja langsung dan 12 juta pekerja tidak langsung.
Untuk itu pada temu wicara "“Peta Jalan Pengembangan dan Pembinaan UKM Sawit di Indonesia” Teten berharap semua stakeholder di Indonesia dapat bekerja sama mengoptimalkan pemberdayaan UKM dan koperasi berbasis sawit.
Baca Juga:
Selandia Baru Berkomitmen 25 Juta Dolar AS untuk Transisi Energi Hijau
Pada kesempatan itu Kepala UKM Center FEB UI TM Zakir Sjakur Machmud memperkenalkan buku “Kilas Balik Program Pemberdayaan UKM Sawit Proses Mendorong UKM Sawit agar Naik Kelas”.
"Buku ini merupakan bentuk dokumentasi dari kegiatan pelatihan dan pendampingan UKM Sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada tahun 2021," ujar Zakir.
Di dalamnya memuat pengalaman dan kisah dari para relawan dan pelaku UKM Sawit yang dapat menjadi pembelajaran dan acuan bagi para pihak terkait untuk merumuskan model pendampingan yang sesuai bagi UKM-UKM Sawit di daerah masing-masing.